Baru-baru ini sejumlah White Hat hacker Australia berhasil meretas database pengguna dari aplikasi Foto chat ternama Snapchat. Tak tangung-tanggung ada 4,6 juta data pengguna yang berhasil dicuri oleh mereka. dan setelah itu para hacker memposting data pengguna tersebut ke dalam sebuah Website yang beralamat SnapchatDB.info.

Website itu sendiri sudah dihentikan pada Rabu sore dan dinyatakan offline atau sudah tidak bisa di akses lagi, namun untuk versi cache nya masih tersedia

Para hacker tersebut berhasil meretas snapchat setelah mengeksploitasi celah keamanan pada snapchat yang minggu lalu ditemukan dan dipublikasikan oleh perusahaan keamanan asal Australia Gibson Security. Temuan celah ini sebenarnya hanyalah sebagai peringatan adanya celah keamanan pada aplikasi snapchat. dan dari pihak Gibson S sendiri membantah bahwa mereka terlibat dalam aksi peretasan tersebut.
"Kita tidak tahu apa-apa tentang SnapchatDB, tapi itu hanyalah masalah waktu sampai hal itu terjadi ".jelasnya.


Para hacker itu sendiri telah memberikan pernyataannya mengenai aksi peretasan mereka di situs TechCrunch bahwa peretasan itu memang benar adanya dan menjelaskan bahwa motif peretasan tersebut di karenakan pihak Snapchat yang telah mengabaikan peringatan dari Gibson S. padahal masalah keamanan sangatlah penting untuk kenyamanan para pengguna.

untuk lebih jelasnya simak pernyataan resmi dari para hacker tersebut :

"Tujuan kami merilis ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar akan adanya masalah ini. dan agar pihak publik segera menekan pihak Snapchat memperbaiki celah ini. dapat dimengerti bahwa perusahaan teknologi yang baru berkembang memiliki sumberdaya yang terbatas. namun tidak seharusnya keamanan dan privasi menjadi prioritas kedua. Perubahan yang terjadi baru-baru ini pada mereka tidak terlalu sulit untuk di hindari".jelasnya.

Peretasan ini memang bukanlah sekedar isapan jempol semata, buktinya ada seorang pembaca dari situs TechCrunch yang mengaku ia menemukan nomor telephonenya sendiri di daftar itu.namun dalam daftar tersebut sengaja disensor oleh pihak hacker sebanyak dua dijit angka di belakangnya.Hal ini sengaja dilakukan untuk menghindari spam dan penyalahgunaan.namun pihak hacker mengatakan mereka masih bisa saja memposting daftar tersebut tanpa disertai sensor beserta jutaan nomor telephone para penggunanya.

saat dikonfirmasi kembali Pihak Gibson security mengatakan bahwa para hacker bisa menggunakan 2 metode dalam aksinya untuk mengakses data pribadi penguna, termasuk nama-nama mereka yang sebenarnya, Username dan nomor telephone pengguna.melalui Snapchat Android dan IOS API.dan juga mengatakan karena orang-orang yang sudah terbuai dengan kata-kata aman apabila informasi pribadi di simpan dalam suatu aplikasi. sehingga cenderung banyak yang menggunakan Username atau nomor telephone yang sama walaupun berbeda aplikasi.

dan untuk mencegah aksi peretasan terhadap para akun pengguna Snapchat, pihak Gibson S juga menghimbau agar segera menghapus akun tersebut dan juga mengganti nomor telephonenya.
 
Top