Perusahaan Sony Picture Entertainment saat ini telah mempersiapkan biaya pemulihan yang diakibatkan serangan cyber besar besaran pada tahun lalu sebesar  $35 juta atau jika dirupiahkan menjadi 441 miliar. dimana sebelumnya dalam sebuah laporan laba mengenai biaya akibat serangan cyber adalah sebesar $15 juta atau sekitar 180 miliar rupiah. 

Sementara itu Senior General Manager Kazuhiko Takeda mengatakan pada rabu lalu, bahwa dana yang semula sebesar $15 juta akan menjadi sebesar $35 juta dalam kurun tahun fiskal hingga 31 maret.

"Dana sebesar itu mencakup biaya yang terkait dalam mengembalikan sistem keuangan dan IT kami."ujar seorang juru bicara Sony melalui email dimarkasnya Tokyo.

"Sony percaya bahwa dampak yang diakibat serangan cyber tersebut pada hasil konsolidasi untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 maret tidak bersifat material". lanjutnya.

Sementara itu dari pihak FBI sendiri menuding bahwa hacker dari korea utara yang bertanggung jawab atas serangan ini. mengingat bahwa serangan ini menjelang dirilisnya sebuah film komedi yang bercerita tentang sebuah kelompok yang akan membunuh peminpin negara korea utara.sedangkan dari pihak korea utara  menyangkal tudingan dari FBI tersebut.

 
Top